Malam Hindia

Oleh Ardi Mulyana H.Angin darat meniup rantai kekar sang sauhSebuah armada panji ular merah-putihTerpaan air ketika malamku tak lagi melautSiapa aku?Apakah aku sang destroyer berpangkat laksamana?Atau, hanya kelasi ber-strip satu?Ah, bercanda saja,Aku-lah khayal dalam mimpiTapi!Aku tahu dalamnya atlantikTapi, mengapa aku tak tahu dangkalnya hatimuHanya...

Sajak Lantai

Oleh Ardi Mulyana H.Rumahku yang penuh pesonagilang gemilang gemerlap lantaikusapu sebuah debu sambil berlalutak kukira gagang sapu patah hilang membisusang debu belum beranjak dari takhtanyalantai sendu berirama merindurindu bersihnya dari debuandai debu pergilantaiku kembali berseridan rumahku mewangi sendiriaku ber-ujarinilah sajak si lantaiGarut,...

Aku Seorang Pemahat

Oleh Ardi Mulyana H.Aku ini seorang pemahatjika kupahat sebongkah batu yang ter-onggok di depanku untuk dindakan kuukir dengan jari manis milikkukugoreskan sewindu laksa kerinduan dan gundahnya jiwakusebongkah batu itu kan jadi prasastikan kubawa dan kusimpan rapi di dalam hatimusebagai tanda aku pernah meraja-i kehidupanmudinda kecil, janganlah berduka...

Sajak Gerobak

Oleh Ardi Mulyana H.Bulat berputar engkau melajujari-jarimu kekar mengurat kawat gatot-kacaaduhai sedapnya kou menjerit ketika karetmu menyentuh aspalmenerobos lorong-lorong kotabasement parkir kelas dunia acapkali kou menelan ludahdan hening malam selimut mesramusecuil nasi terselip di gigimuberteriak-teriak memanggil kawannyauntuk sekedar masuk ke...

Otobiografiku

Otobiografi: Aku Kala Gemuruh dalam JiwakuOleh Ardi Mulyana H.Perasaan ini berkecamuk, entahlah aku tidak pernah tahu. Aku ini gelap dalam siang. Aku ini hitam dalam putih. Ribuan kertas merayu bersama semilir angin dengan nafasnya yang agak terengah-engah itu datang tanpa aku sadari. Aku menoleh ke kanan kulihat sinar surya tertidur lelap. Kembali...

Paras-paras Elokmu

Oleh Ardi Mulyana H.Sepi meraut angin malam melukis garis indah gelombang parasmumenjulai meriak waktu rambutmu menutupi terangnya parasmuyang menggergaji asaku adalah parasmuyang melukis c berakhir a adalah parasmuyang menarik simpul mesraku adalah parasmudalam teras rumahmu ada parasmuyang kemarin aku tatap adalah parasmukata-kata di ruang tamu itu...

Sepotong Pengabdian

Oleh Ardi Mulyana H.Asap mulai mengepul dari jajaran mesin-mesin pemikirsebatang pena dan potlot teman setiamudikau anak-anakkuwalau daku bukan darah dagingmutapi daku denyut nadimusehelai kemeja dan tas kain yang tak sempat daku cucimerekalah tameng dari teriknya zamanterkadang, anak-anakku sering membuatku kesalnamun kalianlah calon-calon pelita...

Bintang di Ruang Tamu

Oleh Ardi Mulyana H.Rebah gemulai rambutmu berlarian diterpa malamroda waktu berteriak tak sabar melihat alur alismusenyum menyepi dalam kaca ruang tamu-muaku laksana hujan badai dalam senyum manis-muentah kapan dapat daku kecup merah delima dalam anggun-musehati berteriakdaku kenang simpul tawa-mumalam itu,malam elok satu warnahitam legam gelap gundah...

Eka Sunyi Wajahmu

Oleh Ardi Mulyana H.Malam kemarin daku terbaring lemahTanpamu,10 jam daku merana menggergaji waktuPernah dikau mewarnai wajahmu oleh hadirkuBetapa senyap bibir tipismu akhir-akhir iniGejolah daku bertalu dalam upacara perhelatan asmara kecilkuDinda, tahukah dikau, daku sendiri rindu membiruDaku ini terbang, tapi tak terbangTerikat rantai wajahmuDinda,...

Bila Hujan Mengalir dalam Parit Kehormatanmu

Oleh Ardi Mulyana H.Duduk sendiri dalam ruang sempit tempatku berteduhSesekali kulihat di luar riak-riak hujan kecil saling berlarianSeringkali asa kilau menyilau mata gundah gilang-gemilangTertunduklah aku merayu mengerling indah lirikanmuAku bersandar pada tembok yang tak lagi kokohDalam tatapan semu, aku melihat gaun putih tipis menyelimuti ragamuBerdosakah...

Engkau Semampai

Oleh Ardi Mulyana H.Tak ada dusta andai dinda tak adaBiarkan sewindu kala memercik merajut pesonaJikalau riuh angin menolakmu,Tapi tidak bagikuAku senyum wahai semampaiAku gontai elokmu bohaiAku angin engkau badaiAku kuat engkau lunglaiGadis aku sipu meluluMelihat aku menghapus sembiluJadi aku mengais qolbuMalam warna dalam hidupmuJangan pergi melewat...

Randu di Rindu

Oleh Ardi Mulyana H.Sudut itu menghitam kelam kala lembayung ditelan senjaJemarinya melukis malam menghantar surya kian tenggelamPagar gaya hijau daun bergaya dalam takhta gulitaPucuk randu kapuk rindu menggolak di tengku asmaraMasa aku gadis manis pemikat piluMenebang randu di sudut alam rinduSeloka raya mangkuk cinta sewinduSemesta maya nan nyata...

Kuas Yang Patah

Oleh Ardi Mulyana H.Andai aku ditakdirkan, menjadi maestroAku kan mengkhayal mewarnai putihmuKan ku gores tinta madukara dengan kuas sang legendaAmploi, jelang riang menyambut jalangAku lukis dikau tak habis-habisSayang, aduhai pribumiAku lelah kuasku patahParasmu pilu dalam sketsa tanpa arahMaaf, daku mengucur terusSayang, aku tak jadi terurusTapi,...

Sekoi di Malam Itu

Oleh Ardi Mulyana H.Tebasan katamu menyilau malam ituAngin malam merintih dan berdarahDaun ranting saling berpegangan tanganPelangi larut dan menangisPurnama kala kehausan cintaPun malu-malu dimabuk kepayang jantung hatimuSemesta najam bertaburan di keningmuLaksana mutumanikam nusahati; nusawiru; nusanusa; palung jiwa iniSekoi, jangan menangis kasihSayang...

Pibadi Sunyi

Oleh Ardi Mulyana H.Menari di depan matakuElok permai debur sang malamCucuran rasa rindu kian menipisMerayu semesta waktuHening, jangan merayuku wahai jiwa-jiwa yang terlupakanDunia hijau terpancar di tengah malam iniMenimpa, menghujam jiwa abadi nan membekuJikalau sesuatu terbang dan berkumandangTentu itu kumandang peperangan tempo duluRasa ini berkelahi...

Tahun

Oleh Ardi Mulyana H.Berlayar dari ufuk timurSauh bersahutan menentang gelombang lazuardiCahaya-Mu menyelimuti tahun iniMenyeka kelam perhelatan ketidakadilanJika ridho-Mu mengiringi kamiAturlah kebodohan kami dengan izin-MuPun mata kami tak kuasa melihat cahaya-MuHingga air mata mengalir dalam alam ujian-MuYa Alloh, tolong kamiYa Alloh, lindungi kamiYa...

Renung

Oleh Ardi Mulyana H.Ada raga yang menghitung sepiTiap kala tiap alkisah dalam catatan hariannyaWaktu bersalin saatNafas menghela kian tak pernah kan terhitungHanya kerlip cahaya suci-Mu kian menerang hati yang berkabutSyahdan, alam pun tak kuasa tanpa-NyaMalam-malam semakin tenggelamGelap di gelap aku bersimpuh pada-MuWanaraja, Desember 2...

Kekelaman Cahaya

Oleh Ardi Mulyana H.Muda belia paras senja sorememanis hari yang tak lagi pagibegitu pula dengan hati-hati yang mati terkubur kelam dalam tanah merahmemantau kekacauan polah sandiwara hidup mewujud tirani dalam jendela kebebasan aduhan menggurita cerita lara tanpa cinta se-zaman ini (m.s.y.t.t-a.m...

Rindu di Ufuk Timur

Oleh Ardi Mulyana HaryadiDetik itu tak karuan berdetakPerlahan berjalan menyusuri tepian pantaiOmbak kecil begandengan tangan memecah karang-karang kemunafikanNusa di ujung hanya diam dan membisu sajaSampan nelayan menari melawan ganasnya gelombang hidupPun mereka bagai riak kecil di tengah samudraMenjala nilai perjuangan hati penuh maknaDi sini aku...

Senandung Ibunda

Oleh Ardi M. H.Ibu tua memandangi anaknya bermain dengan sebatang penaAir matanya tak kuasa melihat anak kedelapannya itu semangat melahap bangku sekolahYa Tuhan, moga seragam hari ini di esok hari akan berubah jadi seragam besiYa Tuhan, moga air mata ini kan mengalir membawanya ke terangnya masa depanIbu itu berpakaian lusuhCompang-camping tak karuanHari...

DAUN JIWA

Oleh Ardi Mulyana HaryadiPagi menyusun embun dalam daun yang tak bertangkaisuasana bersahabat kian menjauh berubah menjadi benih-benih pertempuranjika jiwaku menyepi batuk-batuk dalam udara pagi meronasampai siang jelang hilang menghilang melayang tanpa kalang gemilangkata-kata itu sering menggergaji pohon jiwakuterkadang daun-daun itu berguguran tanpa...

Di Satu Petang Malam

Oleh Ardi Mulyana HaryadiBerdiri aku di ujung jalanBersama kunang-kunang berlarian sejauh jalan terbentangLangit malam merayu menggenggam tangan iniMembawa aku terbang dan menghilangMuda-mudi bersatu kian kemari tanpa mengenal waktuAku sendiri berteman batang-batang tembakau yang tak terhitung lagiKuhisap, perlahan menusuk jantungAh, mataku sudah lelah...

Tulisan Populer