Syair Rindu dari Bumi Siliwangi

Syair Rindu dari Bumi Siliwangi

Ardi Mulyana Haryadi

Buat S. F. Cahyani, S.Pd.

Apa yang menjadi perbedaan kita?
Selain derunya puncahan angin rindu di antara kita
Kita mengikat hati pada terumbu cinta yang kusemai
Waktu itu, curahan tentang kita belum berakhir
Sampai kini pun, o
Tetapi, di mana kini engkau menyemai cintamu pada tanah yang lain
Di saat kecamuk hasratku kian meninggi
Kini daku bersua dengan sunyi dan gelap
Namun, buaimu tetaplah tak berubah
Laksana siluet senja di Bumi Siliwangi
Tempatku menebus rindu akan ilmu bahasa, bahasamu juga
Akankah, penyair terjatuh dalam putihnya alur kertas dan peluh keringat
Daku merindu pada semlohainya matamu itu
Mungkin daku terlupa dalam menuntut cahaya hidup ini
Tergerus oleh alunan angin lara yang kini mulai merapat
Namun, senja masih saja bergandeng dengan temaram
O, malam ini daku bermenung di Bumi Siliwangi, menanti hari

Bumi Siliwangi, 26 September 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer