Sajak Biduan cinta
Oleh Ardi Mulyana H.
Gejolak jiwa meradang dalam dinding hati
Menarik simpul ketakziman seorang sahaya
Jualah laksana gemercik embun kerinduan, safana padang rum-put
Cinta mengajarkan sebuah tulisan
Tulisan yang menggores pribadi yang tidur
Andai keping hatinya merindu hati yang lain
Cukup sudahlah memeluk cahaya
Cahaya yang menjulang abadi di cakrawala
Menembus batas angkasa
Menusuk jantung seorang pujangga
Ada kalanya keanggunan sebuah mahkota
Ada kalanya keanggunan memakzulkan takhta
Duri dari rindu bak purnama menangis di pelukan durjana
Kesetiaan adalah pengalaman memadu jiwa
Syahdu adalah rindu yang tak pernah tahu
Khianat adalah gemerlap kehidupan taman nafsu
Berdirilah di ujung langit
Pejamkan mata untuk melihat sesosok cinta
Jikalau tak tampak
Itu pulalah cintanya
Menepi di sauh bahtera angin
Menyolok tanda-tanda dari pribadi yang mengharap kerinduan
Garut, Februari 2010
Gejolak jiwa meradang dalam dinding hati
Menarik simpul ketakziman seorang sahaya
Jualah laksana gemercik embun kerinduan, safana padang rum-put
Cinta mengajarkan sebuah tulisan
Tulisan yang menggores pribadi yang tidur
Andai keping hatinya merindu hati yang lain
Cukup sudahlah memeluk cahaya
Cahaya yang menjulang abadi di cakrawala
Menembus batas angkasa
Menusuk jantung seorang pujangga
Ada kalanya keanggunan sebuah mahkota
Ada kalanya keanggunan memakzulkan takhta
Duri dari rindu bak purnama menangis di pelukan durjana
Kesetiaan adalah pengalaman memadu jiwa
Syahdu adalah rindu yang tak pernah tahu
Khianat adalah gemerlap kehidupan taman nafsu
Berdirilah di ujung langit
Pejamkan mata untuk melihat sesosok cinta
Jikalau tak tampak
Itu pulalah cintanya
Menepi di sauh bahtera angin
Menyolok tanda-tanda dari pribadi yang mengharap kerinduan
Garut, Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar