Akankah?

Oleh Ardi Mulyana H.

Tercenung sepi di riuhnya suara yang masih hijau
Duduk menepi di ujung kelas
Bermandi sinar fajar yang masih bersahabat
Diiringi racau pipit bernyanyi

Semlohai, berseri sekali dikau anak-anakku
Di atas kepalamu masih putih bersih
Beda denganku, banyak tulisan yang tak rapi
Dengan sisa nafas daku berlari sambil tertidur

Bermimpi tentang tugasku
Kian lama kian suka
Namun, masih abstrak di depanku
Tentang nasib tungku di dapurku yang masih tak berasap

Dengar, wahai dunia pendidikan
Ada permata di antaramu
Yang mengerling
Dia bercerita padaku tentang lamunan,
Menerawang:

“Berdiri di kaki harapan lantas berjalan di jalan setapak
di samping ilalang bernyanyi; bergoyang diterpa angin,
itu dia jiwa yang mengembara
mencari tempat untuk berteduh,
ada luka ada rindu
ada suka menyampaikan ilmu
cukuplah bagiku untuk bersenandung, bersenandung tentang angan…”


Garut, Maret 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer