Sajak Mata

Oleh Ardi Mulyana H.
--untuk para pelajar yang tuna netra--

risaumu, menandakan perjuangan
tangan yang terampil itu bergulat dengan braile
inilah yang kumaksud, ada rasa yang bertemu
engkau kegelapan, namun aneh, cahayamu terang-benerang
terpukul jua rasa malas di hatimu
menangis, meronta-ronta tak karuan
dia berkata, “duhai gelap, besar jiwamu menggilas diriku
hatimu tersenyum mencerabut mimpi-mimpi dalam anganmu
jangan berhenti wahai gelap, percayalah walau daku ini rasa malas
satu pintaku, jadilah pelita di hari esok”
kami duka tapi tak lara
kami suka tapi tak bangga
kami luka tapi tak terasa
oleh karena itu, kami nyata ada
melayang, terengah di tengah lamunan
suatu rindu tentang cerita rasa
ada kata berujung makna
walau kami gelap, kami tak mudah patah semangat



Garut, Maret 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer