Di Garut, 2011


Ardi Mulyana H.

agar gemulai angin menembus kampung-kampung
sibaklah matamu dari sepatah kata malas
lantas, kemarikanlah hatimu untuk kutiupkan di antara rona
menyentuh gemawan berarak senantiasa mengabut

dan ada yang bertanya padaku tentang kehidupan ini
tapi tak lekas kujawab
sayang dan memang sungguh sayang
karena kehidupan seperti pula gemerisik dedaunan kering

ah, hari ini aku melihat pasar-pasar penuh ruah
dan aku pun mendengarnya, "sekilo tuju ribu kualitas super"
tapi, ibu yang kusut itu berkata:
"setengah kilo saja sisanya buat ikan asin"

bagaimana tidak trenyuhlah hati ini
melihat malang melintang kehidupan teramat beban
dan masihkah ada suatu rindu di dalam dada
yang kan memberikan ketenangan dalam pertarungan mayapada

lalu, aku berjalan ke tengah kota
di trotoar pun kakilima bergumul
"ayo bu dipilih-dipilih"
sebagian lagi, "sayang anak-sayang anak"

ah, aku tak segera pulang
kakiku kuhentakkan di atas bumi
agar keluar mata air cinta
dari sang pencipta

tapi, kita
ya kita
kita masih ingatkah derai ombak yang membawa gemuruh
itu kita

tapi sayang,
air beruyun-duyun malu pada kita
karena mereka bilang
"aku dinodai limbah"

"ah, apa pula kataku"
kita masih saja menunggu sebelum semua padam
di asa yang mendesak pada kita
"jagalah kami agar kami tetap sejati"

garut, 2011

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer