Jeritan Nasi

Oleh Ardi Mulyana H.

Ufuk timur kerap menyembunyikan pelangi yang menangis sendu
Membeli beras yang beribu-ribu
Ibu senyum, tapi tak tulus
Gemuruh pasar hari ini tak sesemangat dulu


Isak tangis menyelimuti raga yang tinggal separuh
Entahlah jerit-jemerit tak terelakkan,
Mengingat anak yang tinggal delapan,
Mereka butuh makan bunda



Jelata serta derita membuka mata dalam cerita
Bubuhkan cinta dalam sepiring nasi penuh lara


Garut, Januari 2009

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer