Seniman Alam

Oleh Ardi Mulyana H.

Ah, hijau kiranya terhampar di depanku
namun hanya diam sendiri membisu
terpaku dibelai angin rindu tentang cerita cinta yang lalu
pun jua terkenang simfoni pipit memadu suara


terbangkan gelora jiwa setinggi rasa
mengkritik lirih desir bambu yang bercumbu
laksana cambuk hati peluruh sukma
apa daya aku terpaksa layari cakrawala biru


gerombol alam saling mengantri
berteriak, berlarian memanah kesenduan hati
melebur menjadi raga
penuh sewindu laksa gundah gulana


jangan sepi wahai kicau alam
temani aku merangkai ketentraman jiwa
deru aku disapu angin tenggara
memanis hati yang telah remuk


albasiah bergoyang, gagak meracau
semakin saja melagu tentang balada alam ini
nyiur tersenyum mentari melamun
semlohai, sedap sekali aku bercengkrama dengan peri hari


memberi rasa menombak kehampaan
menggeliat menggurita
laksana kuntum mawar merekah di taman gaib
melukis sketsa kecintaan pada Ilahi


senyum kalau tak ada badai menerjang
tangisi alam yang tak mau bernyanyi
merona horison senja hari ke hari
mengepak suasana dalam bingkai cinta dari-Nya



Garut, Februari 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer