Prahara dan Prahara

Ardi Mulyana H.

namaku yang menjadi haram di telingamu
karena prahara tempo itu antara kita
biarlah semua ini aku yang mulai
biarlah semua ini aku yang akhiri
dan aku mulai mengambil sebuah batu
dari benua kesunyian
biarlah kutulis sebuah bayangan masa lalu
agar terus abadi
seseorang yang sadar akan kehadiran wajahmu
biarlah dia menjadi seorang yang halal
kala birahi tlah menyatu dengan raga
maka, di sini aku mencipta gelora
akulah kegagalan namun terbang bersama kata-kata
laksana gemawan yang menggantung di angkasa
dan mencipta riuhnya buliran hujan
akulah kesalahan namun pulang dengan kemenangan
kemenangan akan jilatan-jilatan api
karena nafsu angkara murka diraja
menghanguskan hasrat ini
tahukah engkau dengan deretan gunung gemunung berapi?
aku kan memuntahkan lahar mereka lewat kata dan kata
dan juga membumbung layaknya gelora asmara
hingga mengumumkan aku adalah badai prahara


Garut, Oktober 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer