Kuas Yang Patah

Oleh Ardi Mulyana H.

Andai aku ditakdirkan, menjadi maestro
Aku kan mengkhayal mewarnai putihmu
Kan ku gores tinta madukara dengan kuas sang legenda
Amploi, jelang riang menyambut jalang

Aku lukis dikau tak habis-habis
Sayang, aduhai pribumi
Aku lelah kuasku patah
Parasmu pilu dalam sketsa tanpa arah

Maaf, daku mengucur terus
Sayang, aku tak jadi terurus
Tapi, aku gores kembali
Tuk mlukis rembulan dalam parasmu

Daku tahu ini semu
Daku tahu piluku biru
Namu, jika aku sendu
Jangan rusak rembulan dalam parasmu


Garut, Desember 2009

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer