Sepotong Pengabdian

Oleh Ardi Mulyana H.

Asap mulai mengepul dari jajaran mesin-mesin pemikir

sebatang pena dan potlot teman setiamu

dikau anak-anakku

walau daku bukan darah dagingmu

tapi daku denyut nadimu

sehelai kemeja dan tas kain yang tak sempat daku cuci

merekalah tameng dari teriknya zaman

terkadang, anak-anakku sering membuatku kesal

namun kalianlah calon-calon pelita bangsa

hanya beberapa potong ilmu yang sanggup daku berikan

daku begini dan tetap begini bertanggung jawab demi masa depan bangsa

anak-anakku, dalam bukumu daku wariskan jejeran angka-angka hasil belajarmu

walaupun tak cukup untuk bekalmu

kelak, goresan-goresanku itu kan tertanam dalam relung-relung jiwamu

ingatlah, di papan tulis daku pernah menulis

tulisan-tulisan untuk bekal hidupmu

tiap pagi, daku duduk dihadapan kalian semua

berteman secangkir teh khas bertema penghormatan kalian

kusebut nama kalian satu demi satu

tak lama, kapur daku tarikan di papan tulis yang tak lagi muda

anak-anakku, jikalau daku sudah renta

izinkanlah pengabdianku menjadi keberhasilanmu wahai anak-anakku

biar dunia tahu

Indonesia jaya selalu berkatmu wahai calon pelita bangsa

muridku

rindukan daku.


Garut, November 2009

0 komentar:

Posting Komentar

Tulisan Populer