Randu di Rindu
Oleh Ardi Mulyana H.
Sudut itu menghitam kelam kala lembayung ditelan senja
Jemarinya melukis malam menghantar surya kian tenggelam
Pagar gaya hijau daun bergaya dalam takhta gulita
Pucuk randu kapuk rindu menggolak di tengku asmara
Masa aku gadis manis pemikat pilu
Menebang randu di sudut alam rindu
Seloka raya mangkuk cinta sewindu
Semesta maya nan nyata tlah berlalu
Randu itu merindu bernyanyi tiap waktu
Dalam jajar sudut pagar jiwaku
Randu tumbang digergaji rasa selingkuh
Buruk rindu mengubah alam menjadi sendu
Di jawadwipa daku merayu lewat alun kata pujangga alam tidurku
Bersalin raga merupa jiwa
Dikau pergi aku sepi
Andai halaman tinggal tunggul
Tanggal tanggul jebol daku muncul
Raja tega gergaji teman
Teman sebaya aku tlah tumbang
Dikau gadis senyum berdua
Dalam aku kala gelap gulita
Meraut waktu mengitung jaman
Dikau pergi daku sendiri
Biar sepi daku menari
Menari jari merangkai puisi
Biar sepi daku berlari
Lihai hati menggemgam hari
O gadis yang tlah pergi
Tinggal tunggul tanggal ini
Terima kasih buat hati
Daku pujangga di malam ini
Jerit cinta meledak rasa
Buai mesra pelukmu dulu
Rasa randu tinggal rindu
Malam sendu makin berlalu
O gadis maya alamku dulu
Dendangkan kapuk rindu dalam bantalmu
Gelora daku dalam qolbu
Rindu daku akan dirimu
Sepi menjulai daku mawas diri
Melihat dikau kian bahagia
Daku sendiri larut berlalu
Menulis puisi untuk gadisku
Laksa jiwa penuh rasa
Daku penari tanpa hari
Berlalu waktu berlalu
Menulis puisi mengusir sendu
Garut, November 2009
Sudut itu menghitam kelam kala lembayung ditelan senja
Jemarinya melukis malam menghantar surya kian tenggelam
Pagar gaya hijau daun bergaya dalam takhta gulita
Pucuk randu kapuk rindu menggolak di tengku asmara
Masa aku gadis manis pemikat pilu
Menebang randu di sudut alam rindu
Seloka raya mangkuk cinta sewindu
Semesta maya nan nyata tlah berlalu
Randu itu merindu bernyanyi tiap waktu
Dalam jajar sudut pagar jiwaku
Randu tumbang digergaji rasa selingkuh
Buruk rindu mengubah alam menjadi sendu
Di jawadwipa daku merayu lewat alun kata pujangga alam tidurku
Bersalin raga merupa jiwa
Dikau pergi aku sepi
Andai halaman tinggal tunggul
Tanggal tanggul jebol daku muncul
Raja tega gergaji teman
Teman sebaya aku tlah tumbang
Dikau gadis senyum berdua
Dalam aku kala gelap gulita
Meraut waktu mengitung jaman
Dikau pergi daku sendiri
Biar sepi daku menari
Menari jari merangkai puisi
Biar sepi daku berlari
Lihai hati menggemgam hari
O gadis yang tlah pergi
Tinggal tunggul tanggal ini
Terima kasih buat hati
Daku pujangga di malam ini
Jerit cinta meledak rasa
Buai mesra pelukmu dulu
Rasa randu tinggal rindu
Malam sendu makin berlalu
O gadis maya alamku dulu
Dendangkan kapuk rindu dalam bantalmu
Gelora daku dalam qolbu
Rindu daku akan dirimu
Sepi menjulai daku mawas diri
Melihat dikau kian bahagia
Daku sendiri larut berlalu
Menulis puisi untuk gadisku
Laksa jiwa penuh rasa
Daku penari tanpa hari
Berlalu waktu berlalu
Menulis puisi mengusir sendu
Garut, November 2009
0 komentar:
Posting Komentar